Senin, 27 Oktober 2014

AKHIR PENANTIANKU





Pagi ini merupakan pagi yang cerah bagiku, karena hari pertama masuk sekolah dalam semester genap kali ini setelah aku melewati masa liburku.
                Aku merasa senang karena berjumpa dengan teman-teman yang lain,.
Hari itu adalah hari senin, aku pergi lebih awal karena aku sudah gak sabar untuk berjumpa dengan teman yang lain, sesampai didepan gerbang pertama aku mendengar seseorang memanggilku, “ aisyah..!! aku pun menolehkan kepala lalu aku berkata “ iya “, ternyata yang memanggilku Arga teman sekelasku, iya bertanya tentang liburanku“ gimana liburan aisyah kali ini, menyenangkan tidak ? dan bersama siapa aisyah liburan ?”, lalu aku pun menjawab “menyenangkan, aisyah liburan dirumah saja membantu ibu , kalau arga?”  “ oh bagus lah kalau gitu, kalau arga pergi kerumah saudara yang ada di lampung “ “hmm,enak donk, oya aisyah duluan ya karena mau ke perpus “ “ iya enggak papa”
                Aku pun bergegas berjalan keperpus Entah kenapa aku merasa gugup saat bicara kepadanya tetapi aku juga merasa senang ia menanyakan aku tentang liburanku, kalau boleh jujur aku sudah lama suka sama dia tetapi aku tetap harus menjauh darinya karena aku tau kalau aku itu hanya seorang wanita yang biasa saja, tidak sedrajat dengannya. Arga anak orang kaya , dia baik, pintar juga bertanggung jawab dalam segala apapun

*******
               
Masih teringat dihatiku saat dia memberi aku semangat saat aku ada masalah ,  masalah itu datang tiba-tiba sehingga adanya masalah itu aku merasa gak semangat untuk sekolah, ayah meninggal ketika aku baru menjalani 2 bulan sekolah SMA ,aku sangat merasa sedih dan terpuruk. Aku sangat sayang dan aku juga sangat manja kepada ayah.  Arga  sebelumnya tidak tau masalah yang aku hadapi karena itu terjadi ketika libur bulan ramadhan, dan ia tau setelah masuk sekolah setelah lebaran. Selama sebulan lebih rasa sedih tidak ada habisnya aku merasa hidup tiada berarti tanpa seorang ayah yang selalu memberi aku semangat dan memberi motivasi kepadaku. Dan semenjak adanya masalah itu aku pun menjadi seorang yang tertutup.

Dihari itu aku hanya terdiam saja di dalam kelas disaat istirahat pun aku tidak mau keluar walau teman mengajakku kekantin aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, aku gak mau banyak berbicara saat itu karena kalau aku berbicara pasti air mataku akan menetes, entah kenapa tiba-tiba arga datang lalu bertanya “aisyah kenapa kok gak kekantin?” aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, iya pun bertanya kembali “ aisyah kenapa, apa ada masalah kok dari tadi kelihatannya diam saja?” “ hm, aisyah gak apa apa ga, maaf ya aisyah hanya ingin sendiri”  “ oya gak apa apa kok” lalu ia pun pergi meninggalkan aku.
                Ketika akan pulang sekolah, aku memilih untuk pulang terakhir karena aku gak mau banyak bicara jika pulang bersama teman lainnya. Namun ketika aku keluar kelas ternyata arga duduk diluar kelas sendirian aku gak tau sedang menunggu siapa dia disitu, karena mengetahui arga duduk didepan kelasku lalu akupun bergegas untuk cepat berjalan pulang agar arga tidak menanyai aku lagi, “ aisyah tunggu..! “ dia memanggilku, aku pun berhenti sebenarnya aku gak mau menemui dia karena aku tidak mau banyak bicara padanya takut air mataku menetes, aku gak mau kejadian ini terjadi didepan dia. “ aisyah, arga mau ngomong” “ iya arga, mau ngomong apaan ?” “ aisyah kenapa sih dari tadi kelihatanya kok diam aja, aisyah sakit ya atau ada masalah ? Kalau ada masalah ceritakan saja mana tau arga bisa membantu untuk mencari jalan keluarnya dari masalah aisyah.” “ aisyah gak apa apa arga aisyah baik-baik aja, hanya saja gak mau banyak bicara hari ini.” “ iya tapi kan ada alasannya aisyah ?” aku pun menundukan kepala dan gak bisa menahan perasaan sedihku ini lalu kejadian yang aku takutkan malah terjadi yaitu meneteskan air mata didepan arga “ aisyah  kenapa, kok menangis?” “ aisyah gak apa apa, aisyah duluan ya arga” aku pun dengan cepat berjalan untuk pulang, namun arga tetap menggilku “ aisyah tunggu, tunggu aisyah” aku gak mau lagi menoleh kearah arga karena aku malu telah menangis didepan nya.
Keesokan hari nya aku pergi kesekolah bersama temanku yang bernama Annisa. Annisa itu teman dekatku. Dihari itu aku masih merasa sedih tentang masalah yg terjadi padaku. Aku memilih masuk sekolah dari gerbang kedua karena aku gak mau lewat dari gerbang pertama pastinya arga masuk dari gerbang itu, aku belum bisa untuk jumpa dengan arga, aku masih malu tentang kejadian kemarin.
Sesampai  didepan kelas ternyata arga sedang berdiri didepan pintu kelas sehingga menghalangi aku dan annisa untuk masuk, “ arga, bisa minggir sedikit kami mau masuk “ nisa berkata kepada arga, “ oya boleh nis,” aku hanya menundukan kepala ketika berjumpa dengan arga, namun tiba-tiba arga menyambutku salam “ asalamualaikum aisyah” aku pun menjawab “ waalaikum salam” “ pagi ini cerah ya aisyah, apalagi kalau aisyah tersenyum pasti kelihatan lebih tambah cerah” “ iya”. Aku hanya menjawab singkat, lalu arga memanggilku lagi  sambil tersenyum“ aisyah” aku hanya tersenyum padanya.
Pada hari itu teman sebangku ku Inaya tidak hadir sehingga aku duduk sendiri, tiba-tiba arga datang dan duduk disampingku tepatnya di kursi Inaya, aku pun kaget “ eh arga, kenapa kok duduk sini?” “ gak papa aisyah karena arga di belakang tidak kelihatan tulisan dipapan tulis, boleh kan arga duduk disini?” “ iya, boleh” “ makasih aisyah “ aku hanya tersenyum dan menganggukan kepala.
Disaat istirahat arga menanyaiku “ aisyah, arga tau kalau aisyah sedang ada masalah yakan? Aisyah yang sabar ya dalam menghadapi masalah ini, ingat aisyah Allah memberi cobaan ini karena Allah masih sayang sama aisyah yang penting aisyah banyak-banyak berdoa aja agar masalah nya cepat selesai, doakan ayah agar tenang dipangkuan ilahi. Buktikan pada ayah disana bahwah aisyah disini bisa menjadi orang sukses yang bisa membanggakan ayah dan ibu aisyah”. Aku pun meneteskan air mata karena aku mendengar sebutan ayah aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku rindu dengan ayah aku belum sanggup kehilangan ayah.
Hari demi hari aku lewati dengan mencoba tegar dalam menghadapi masalah ini. Aku berterima kasih sekali dengan arga yang selalu menjadi motivasiku setelah ibu ketika aku terpuruk dan menghadapi masalah.
Saat ini aku dan arga kelas XII dan sebentar lagi kami akan menghadapi ujian nasional, kami sudah banyak cerita akan kemana kami melanjutkan sekolah setelah lulus dari sekolah sini. “ Aisyah, setelah lulus dari sekolah ini akan melanjutkan kemana?” “ aisyah ingin kuliah” “kuliah kemana, dan mengambil kejurusan apa?” “insyaallah di Universitas Negeri Medan (UNIMED), menjadi seorang guru arga, dan jika nanti ada rezeky ingin mengambil S2 sebagai seorang dosen mapel.Kimia,” “oh bagus dong, jadi nanti pasangan seorang dokter” arga tertawa kecil “ maksud arga? Oya kalau arga ingin melanjutkan kuliah kemana dan mengambil kejuruan apa?” “ eh enggak aisyah hanya bercanda ,kalau arga ingin mengambil kedokteran di Universitas Gajah Mada (UGM)” “UGM? jauh sekali arga, pastinya nanti arga jarang pulang dong?” “ iya kalau ada ongkos pasti arga pulang, arga ingin sekali kuliah di yogya, itu impian arga dari SMP syah” “ oh iya selagi itu yang terbaik untuk arga jalani aja,tapi ga kalau arga kuliah disana pasti aisyah gak  bisa jumpa agra lagi dong, jadi siapa  lgi yg memberi motivasi saat aisyah sedih ?” “,, gak bisa jumpa? Bisa aisyah tapi nanti semua itu ada saatnya, nanti ketika arga akan wisuda , arga akan pulang ke kisaran dan Insyaallah arga akan mengajak aisyah ikut dalam wisuda arga nanti ke Yogya,” “ke Yogya? Arga janji?” “ Insyaallah aisyah, insyaallah nanti kita jumpa aisyah sudah menjadi seorang dosen dan arga menjadi seorang dokter. Dan disitu arga akan memberikan sesuatu pada aisyah” “ ya, aisyah tunggu arga” “ kita fokuskan saja untuk belajar ya syah, agar kita bisa lulus dalam ujian nasional nanti dan masuk ke universitas yang kita inginkan” “ iya arga. Amin”
Kami pun hanya terfokus dalam belajar agar nanti bisa lulus dalam UN dengan nilai yang baik dan dapat masuk kedalam universitas yang kami inginkan.
3 bulan kemudian ujian itu dilaksanakan, dan hari inilah hari terakhir UN. Setelah selesai ujian seluruh kelas XII mencoba mendaftar ke universitas masing-masing melalu online dan 2 minggu kemudian informasi kelulusan ini keluar, aku sangat senang dan  bersyukur karena aku masuk ke univeritas yg aku inginkan sesuai kejuruanku KIMIA. Lalu arga pun juga masuk dalam kedokteran UGM yang selama ini ia inginkan, arga pasti  senang jika dengar kabar ini namun aku tidak tau entah ikut senang atau pun aku mala sedih dengar semua ini.
Aku pun menemui arga dan ingin mengucapkan selamat padanya “ arga selamat ya, arga bisa masuk ke universitas yg didambakan arga selama ini UGM,” “ iya makasih aisyah, selamat juga buat aisyah karena bisa masuk ke UNIMED menjadi guru yang baik nantinya” “ iya sama-sama”
 Dan Hari ini adalah hari perpisahan kelas XII ,Dalam acara perpisahan arga turut serta dalam mengisi acara tersebut, ia dan teman-temannya mempertunjukkan sebuah drama dan arga lah menjadi salah satu tokohnya.
selesai nya dalam acara perpisahan arga menemuiku dan ia hanya berkata sebentar kepadaku “ aisyah , minggu depan arga akan pergi ke yogya” “minggu depan? Cepat sekali arga” “ karena orang tua sekalian ingin liburan” “ ooh, kalau gitu hati-hati ya”aku sangat merasa sedih sekali karena akan berpisah dengan arga yg selama ini selalu memberi semangat dalam segala apapun “ iya syah, aisyah kenapa, aisyah sedih?” “ tidak ga, aisyah tidak sedih hanya terharu saja karena arga bisa kuliah di yogya” “ emangnya aisyah ingin juga ya keyogya?, tenang syah nanti kalau saatnya tiba arga akan mengajak aisyah ke yogya, oya syah arga tidak bisa lama-lama karena lagi ada acara dirumah, arga pulang duluan ya sya, asalamualaikum” “ iya ga , waalaikumsalam”
setelah aku masuk dalam perkuliahan, aku belajar keras agar bisa mengambil S2 dan bisa menjadi seorang dosen, dan alhamdulilah atas berkat kerja keras dan doa aku mendapatkan biaya siswa dari semester 4 hingga akhir kuliah, aku sangat bersyukur kepada allah.
Wisuda pun telah didepan mata hanya menunggu beberapa hari saja setelah selama 6 tahun kuliah, dalam acara foto wisuda nanti pasti akan terasa sunyi karena hanya ada aku dan ibu saja, ayah sudah tiada. Andai saja ayah masih ada pasti ayah sudah bangga melihatku kerena telah menyeselaikan perkuliahanku ini.
Namun Allah telah merencannakan yg terbaik buatku , walau ayah sudah tiada dan tidak bisa  menyaksiakan dan ikut foto dalam wisudaku ini, ternyata arga datang dalam wisudaku dan menyaksikan aku dalam wisuda, “ asalamualaikum buk guru” dia memberi salam pada ku, ia sudah jauh berbeda dengan dulu 6 tahun yang lalu , memakai jas putih selayaknya seorang dokter, aku pun menjawab “ Waalaikum salam pak dokter” “ ibu guru tambah cantik ya” “ terima kasih pak dokter” aku pun menanyakan arga kenapa ia pulang “arga kenapa kok pulang, gimana disana? Oya tahun ini arga wisudakan?” “ iya arga akan menemui janji, disana arga sangat nyaman, emang iya arga tahun ini wisuda” “ janji? Janji apa ga?” “ janji arga pada aisyah, 3 hari lagi arga kan wisuda, aisyah mau kan ikut dengan arga ke yogya menyaksikan wisuda arga nanti” “ keyogya, dengan siapa saja?” “dengan orangtua arga, oya arga ingin mengatakan sesuatu pada aisyah tentang perasaan arga kepada asiyah, sebenarnya perasaan ini telah ada sejak kita kelas 1 SMA, namun karena kita masih kecil dan gak pantas juga arga katakan dan sekaranglah saatnya, kalau arga sangat sayang pada aisyah, arga ingin melamar aisyah, apakah aisyah mau ?” “ hmmm, insyaallah aisyah mau ga” “ alhamdulilah, nanti malam keluarga arga akan datang kerumah aisyah untuk melamar aisyah, nanti aisyah bilang sama ibu ya” “ iya arga”
Setelah aisyah bilang kepada ibunya, dan ibunya pun menyetujuinya. Mereka melaksanakan pernikahan di yogya setelah wisudanya arga.
Dan sekarang Arga Ananda bekerja disebuah rumah sakit yang termasuk salah satu rumah sakit terbesar di yogyakarta, serta isitrinya Aisyah Afifah mengajar di suatu universitas swasta yg juga terkenal di yogya sebagai seorang dosen KIMIA.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar