Pagi ini merupakan pagi yang cerah bagiku, karena
hari pertama masuk sekolah dalam semester genap kali ini setelah aku melewati
masa liburku.
Aku merasa
senang karena berjumpa dengan teman-teman yang lain,.
Hari itu adalah hari senin, aku pergi lebih awal karena aku sudah
gak sabar untuk berjumpa dengan teman yang lain, sesampai didepan gerbang pertama
aku mendengar seseorang memanggilku, “ aisyah..!! aku pun menolehkan kepala
lalu aku berkata “ iya “, ternyata yang memanggilku Arga teman sekelasku, iya
bertanya tentang liburanku“ gimana liburan aisyah kali ini, menyenangkan tidak
? dan bersama siapa aisyah liburan ?”, lalu aku pun menjawab “menyenangkan,
aisyah liburan dirumah saja membantu ibu , kalau arga?” “ oh bagus lah kalau gitu, kalau arga pergi
kerumah saudara yang ada di lampung “ “hmm,enak donk, oya aisyah duluan ya
karena mau ke perpus “ “ iya enggak papa”
Aku pun
bergegas berjalan keperpus Entah kenapa aku merasa gugup saat bicara kepadanya
tetapi aku juga merasa senang ia menanyakan aku tentang liburanku, kalau boleh
jujur aku sudah lama suka sama dia tetapi aku tetap harus menjauh darinya
karena aku tau kalau aku itu hanya seorang wanita yang biasa saja, tidak
sedrajat dengannya. Arga anak orang kaya , dia baik, pintar juga bertanggung
jawab dalam segala apapun
*******
Masih teringat dihatiku saat dia memberi aku semangat saat aku ada
masalah , masalah itu datang tiba-tiba sehingga adanya
masalah itu aku merasa gak semangat untuk sekolah, ayah meninggal ketika aku
baru menjalani 2 bulan sekolah SMA ,aku sangat merasa sedih dan terpuruk. Aku sangat sayang dan aku
juga sangat manja kepada ayah. Arga sebelumnya tidak tau masalah yang aku hadapi
karena itu terjadi ketika libur bulan ramadhan, dan ia tau setelah masuk
sekolah setelah lebaran. Selama sebulan lebih rasa sedih tidak ada habisnya aku
merasa hidup tiada berarti tanpa seorang ayah yang selalu memberi aku semangat
dan memberi motivasi kepadaku. Dan semenjak adanya masalah itu aku pun menjadi
seorang yang tertutup.
Dihari itu aku hanya terdiam saja di dalam kelas
disaat istirahat pun aku tidak mau keluar walau teman mengajakku kekantin aku
hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, aku gak mau banyak berbicara saat itu
karena kalau aku berbicara pasti air mataku akan menetes, entah kenapa
tiba-tiba arga datang lalu bertanya “aisyah kenapa kok gak kekantin?” aku hanya
tersenyum dan menggelengkan kepala, iya pun bertanya kembali “ aisyah kenapa,
apa ada masalah kok dari tadi kelihatannya diam saja?” “ hm, aisyah gak apa apa ga, maaf ya aisyah hanya ingin
sendiri” “ oya gak apa apa kok” lalu ia pun pergi
meninggalkan aku.
Ketika akan
pulang sekolah, aku memilih untuk pulang terakhir karena aku gak mau banyak
bicara jika pulang bersama teman lainnya. Namun ketika aku keluar kelas
ternyata arga duduk diluar kelas sendirian aku gak tau sedang menunggu siapa
dia disitu, karena mengetahui arga duduk didepan kelasku lalu akupun bergegas
untuk cepat berjalan pulang agar arga tidak menanyai aku lagi, “ aisyah
tunggu..! “ dia memanggilku, aku pun berhenti sebenarnya aku gak mau menemui
dia karena aku tidak mau banyak bicara padanya takut air mataku menetes, aku
gak mau kejadian ini terjadi didepan dia. “ aisyah, arga mau ngomong” “ iya
arga, mau ngomong apaan ?” “ aisyah kenapa sih dari tadi kelihatanya kok diam
aja, aisyah sakit ya atau ada masalah ? Kalau ada masalah ceritakan saja mana
tau arga bisa membantu untuk mencari jalan keluarnya dari masalah aisyah.” “
aisyah gak apa apa arga aisyah baik-baik
aja, hanya saja gak mau banyak bicara hari ini.” “ iya tapi kan ada alasannya
aisyah ?” aku pun menundukan kepala dan gak bisa menahan perasaan sedihku ini
lalu kejadian yang aku takutkan malah terjadi yaitu meneteskan air mata didepan arga “ aisyah kenapa, kok menangis?” “ aisyah gak apa apa, aisyah duluan ya
arga” aku pun dengan cepat berjalan untuk pulang, namun arga tetap menggilku “
aisyah tunggu, tunggu aisyah” aku gak mau lagi menoleh kearah arga karena aku
malu telah menangis didepan nya.
Keesokan hari nya aku pergi kesekolah bersama temanku
yang bernama Annisa. Annisa itu teman dekatku. Dihari itu aku masih merasa sedih tentang masalah
yg terjadi padaku. Aku memilih masuk sekolah dari gerbang kedua karena aku gak
mau lewat dari gerbang pertama pastinya arga masuk dari gerbang itu, aku belum
bisa untuk jumpa dengan arga, aku masih malu tentang kejadian kemarin.
Sesampai
didepan kelas ternyata arga sedang berdiri didepan pintu kelas sehingga
menghalangi aku dan annisa untuk masuk, “ arga, bisa minggir sedikit kami mau
masuk “ nisa berkata kepada arga, “ oya boleh nis,” aku hanya menundukan kepala
ketika berjumpa dengan arga, namun tiba-tiba arga menyambutku salam “
asalamualaikum aisyah” aku pun menjawab “ waalaikum salam” “ pagi ini cerah ya
aisyah, apalagi kalau aisyah tersenyum pasti kelihatan lebih tambah cerah” “
iya”. Aku hanya menjawab singkat, lalu arga memanggilku lagi sambil tersenyum“ aisyah” aku hanya tersenyum
padanya.
Pada hari itu teman sebangku ku Inaya tidak hadir sehingga
aku duduk sendiri, tiba-tiba arga datang dan duduk disampingku tepatnya di
kursi Inaya,
aku pun kaget “ eh arga, kenapa kok duduk sini?” “ gak papa aisyah karena arga di
belakang tidak kelihatan tulisan dipapan tulis, boleh kan arga duduk disini?” “
iya, boleh” “ makasih aisyah “ aku hanya tersenyum dan menganggukan kepala.
Disaat istirahat arga menanyaiku “ aisyah, arga tau kalau aisyah
sedang ada masalah yakan? Aisyah yang sabar ya dalam menghadapi masalah ini,
ingat aisyah Allah memberi cobaan ini karena Allah masih sayang sama aisyah yang penting aisyah
banyak-banyak berdoa aja agar masalah nya cepat selesai, doakan ayah agar
tenang dipangkuan ilahi. Buktikan pada ayah disana bahwah aisyah disini bisa menjadi orang
sukses yang bisa membanggakan ayah dan ibu aisyah”. Aku pun meneteskan air mata
karena aku mendengar sebutan ayah aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku
rindu dengan ayah aku belum sanggup kehilangan ayah.
Hari demi hari aku lewati dengan mencoba tegar dalam
menghadapi masalah ini. Aku berterima kasih sekali dengan arga yang selalu menjadi motivasiku
setelah ibu ketika aku terpuruk dan menghadapi masalah.
Saat ini aku dan arga kelas XII dan sebentar lagi kami
akan menghadapi ujian nasional, kami sudah banyak cerita akan kemana kami
melanjutkan sekolah setelah lulus dari sekolah sini. “ Aisyah, setelah lulus
dari sekolah ini akan melanjutkan kemana?” “ aisyah ingin kuliah” “kuliah
kemana, dan mengambil kejurusan apa?” “insyaallah di Universitas Negeri Medan
(UNIMED), menjadi seorang guru arga, dan jika nanti ada rezeky ingin mengambil S2 sebagai seorang dosen
mapel.Kimia,” “oh bagus dong,
jadi nanti pasangan seorang dokter” arga tertawa kecil “ maksud arga? Oya kalau
arga ingin melanjutkan kuliah kemana dan mengambil kejuruan apa?” “ eh enggak
aisyah hanya bercanda ,kalau arga ingin mengambil kedokteran di Universitas
Gajah Mada (UGM)” “UGM? jauh sekali arga, pastinya nanti arga jarang pulang dong?” “ iya kalau ada ongkos
pasti arga pulang, arga ingin sekali kuliah di yogya, itu impian arga dari SMP
syah” “ oh iya selagi itu yang terbaik untuk arga jalani aja,tapi ga kalau arga
kuliah disana pasti aisyah gak bisa
jumpa agra lagi dong,
jadi siapa lgi yg memberi motivasi saat
aisyah sedih ?” “,, gak bisa jumpa? Bisa aisyah tapi nanti semua itu ada
saatnya, nanti ketika arga akan wisuda , arga akan pulang ke kisaran dan Insyaallah arga akan
mengajak aisyah ikut dalam wisuda arga nanti ke Yogya,” “ke Yogya? Arga janji?” “ Insyaallah aisyah,
insyaallah nanti kita jumpa aisyah sudah menjadi seorang dosen dan arga menjadi
seorang dokter. Dan disitu arga akan memberikan sesuatu pada aisyah” “ ya,
aisyah tunggu arga” “ kita fokuskan saja untuk belajar ya syah, agar kita bisa
lulus dalam ujian nasional nanti dan masuk ke universitas yang kita inginkan” “
iya arga. Amin”
Kami pun hanya terfokus dalam belajar agar nanti bisa
lulus dalam UN dengan nilai yang baik dan dapat masuk kedalam universitas yang
kami inginkan.
3 bulan kemudian ujian itu dilaksanakan, dan hari
inilah hari terakhir UN. Setelah selesai ujian seluruh kelas XII mencoba mendaftar ke
universitas masing-masing melalu online dan 2 minggu kemudian informasi
kelulusan ini keluar, aku sangat senang dan
bersyukur karena aku masuk ke univeritas yg aku inginkan sesuai
kejuruanku KIMIA. Lalu arga pun juga masuk dalam kedokteran UGM yang selama ini
ia inginkan, arga pasti senang jika
dengar kabar ini namun aku tidak tau entah ikut senang atau pun aku mala sedih
dengar semua ini.
Aku pun menemui arga dan ingin mengucapkan selamat
padanya “
arga selamat ya, arga bisa masuk ke universitas yg didambakan arga selama ini
UGM,” “ iya makasih aisyah, selamat juga buat aisyah karena bisa masuk ke
UNIMED menjadi guru yang baik nantinya” “ iya sama-sama”
Dan Hari ini
adalah hari perpisahan kelas XII ,Dalam acara perpisahan arga turut serta dalam
mengisi acara tersebut, ia dan teman-temannya mempertunjukkan sebuah drama dan
arga lah menjadi salah satu tokohnya.
selesai nya dalam acara perpisahan arga menemuiku dan ia
hanya berkata sebentar kepadaku “ aisyah , minggu depan arga akan pergi ke
yogya” “minggu depan? Cepat sekali arga” “ karena orang tua sekalian ingin
liburan” “ ooh, kalau gitu hati-hati ya”aku sangat merasa sedih sekali karena
akan berpisah dengan arga yg selama ini selalu memberi semangat dalam segala
apapun “ iya syah, aisyah kenapa, aisyah sedih?” “ tidak ga, aisyah tidak sedih
hanya terharu saja karena arga bisa kuliah di yogya” “ emangnya aisyah ingin
juga ya keyogya?,
tenang syah nanti kalau saatnya tiba arga akan mengajak aisyah ke yogya, oya
syah arga tidak bisa lama-lama karena lagi ada acara dirumah, arga pulang
duluan ya sya, asalamualaikum” “ iya ga , waalaikumsalam”
setelah aku masuk dalam perkuliahan, aku belajar keras
agar bisa mengambil S2 dan bisa menjadi seorang dosen, dan alhamdulilah atas
berkat kerja keras dan doa aku mendapatkan biaya siswa dari semester 4 hingga
akhir kuliah, aku sangat bersyukur kepada allah.
Wisuda pun telah didepan mata hanya menunggu beberapa
hari saja setelah selama 6 tahun kuliah, dalam acara foto wisuda nanti pasti
akan terasa sunyi karena hanya ada aku dan ibu saja, ayah sudah tiada. Andai
saja ayah masih ada pasti ayah sudah bangga melihatku kerena telah
menyeselaikan perkuliahanku ini.
Namun Allah telah merencannakan yg terbaik buatku , walau ayah sudah tiada
dan tidak bisa menyaksiakan dan ikut
foto dalam wisudaku ini, ternyata arga datang dalam wisudaku dan menyaksikan
aku dalam wisuda, “ asalamualaikum buk guru” dia memberi salam pada ku, ia
sudah jauh berbeda dengan dulu 6 tahun yang lalu , memakai jas putih selayaknya
seorang dokter, aku pun menjawab “ Waalaikum salam pak dokter” “ ibu guru
tambah cantik ya” “ terima kasih pak dokter” aku pun menanyakan arga kenapa ia
pulang “arga kenapa kok pulang, gimana disana? Oya tahun ini arga wisudakan?” “
iya arga akan menemui janji, disana arga sangat nyaman, emang iya arga tahun
ini wisuda” “ janji? Janji apa ga?” “ janji arga pada aisyah, 3 hari lagi arga
kan wisuda, aisyah mau kan ikut dengan arga ke yogya menyaksikan wisuda arga
nanti” “ keyogya,
dengan siapa saja?” “dengan orangtua arga, oya arga ingin mengatakan sesuatu
pada aisyah tentang perasaan arga kepada asiyah, sebenarnya perasaan ini telah
ada sejak kita kelas 1 SMA, namun karena kita masih kecil dan gak pantas juga arga katakan
dan sekaranglah saatnya, kalau arga sangat sayang pada aisyah, arga ingin
melamar aisyah, apakah aisyah mau ?” “ hmmm, insyaallah aisyah mau ga” “
alhamdulilah, nanti malam keluarga arga akan datang kerumah aisyah untuk
melamar aisyah, nanti aisyah bilang sama ibu ya” “ iya arga”
Setelah aisyah bilang kepada ibunya, dan ibunya pun
menyetujuinya. Mereka melaksanakan pernikahan di yogya setelah wisudanya arga.
Dan sekarang Arga Ananda bekerja disebuah rumah sakit yang
termasuk salah satu rumah sakit terbesar di yogyakarta, serta isitrinya Aisyah Afifah
mengajar di suatu universitas swasta yg juga terkenal di yogya sebagai seorang
dosen KIMIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar