Jumat, 14 November 2014

Amanah Ibu




 
Ketika lampu merah itu semua mobil berhenti, terlihat seseorang anak kecil yang sedang berjualan ketika lampu merah berhenti, sambil mengutuk kaca mobil,
“ kue nya pak”
 “tidak”
 “tapi ini masih hangat pak, untuk oleh-oleh keluarga bapak juga bisa “
 “saya bilang tidak “
“kuenya enak lo pak buatan ibu saya “
“kamu saya bilang tidak ya tidak, dasar pengemis” sambil memberi uang dan dilemparkan ke bawah kaki anak tersebut.
Pemuda itu langsung pergi begitu saja. Dengan tersenyum anak itu mengambilnya lalu mengucapkan terima kasih.

Karena masih banyak kue yang belum terjualnya Anak  itu pun berjalan menuju sebuah taman,ia melihat seseorang yang duduk dibangku taman yang sedang membaca koran ia menghampiri seseorang itu
“Kuenya pak”
 “tidak“
 “tapi masih hangat pak bisa juga untuk oleh-oleh keluarga bapak “
“saya bilang tidak” sambil menoleh ke anak tsb.
“kamu kan yang ada dilampu merah tadi “
 “iya pak “
“Mau apa lagi kamu, tidak cukup apa uang yang saya beri tadi “
“tidak pak, saya kesini ingin memberikan uang bapak yang jatuh dilampu merah tadi” sambil memberi uang yang telah dilemparkan padanya.
“apa maksud kamu?”
“saya telah diajarkan oleh ibu saya untuk bekerja keras tidak meminta-minta kepada orang lain dan saya diperbolehkan menerima uang jika saya sudah burusaha”
Mendengar perkataan anak kecil tsb, terdiamlah pemuda itu . hatinya pun terbuka untuk membeli semua kue anak kecil tsb
“berpa  harga kuenya dik?
“Rp.5000 pak ?
“baiklah saya beli semua kue adik, kue ini untuk keluarga saya dirumah” sambil memberi uangnya
“baik pak, terima kasih ya pak”
“iya sama-sama”

Akhirnya anak tersebut pulang dan membawa hasil dari penjualan kuenya dengan memegang amanah dari ibunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar